5.25.2010

nicholas Copernicus


Penguburan ulang Copernicus

Ilmuwan pengagas teori heliuosentris, Nicholas Carpenicus (1473-1543).akamkan ulang oleh Gereja Katolik di Polandia, sabtu 22 mei 2010. Penguburan ini dilakukan setelah makam Copernicus ditemukan barru-baru ini.sejak meninggal 500 tahun yang lalu, tidak ada yang tahu dimana Copernicus dimakamkan. Pada tahun 2004, para ilmuwan pun bertekat mencarinya. Pada tahun 2005, akhirnya mereka menemukan rangka tengkorak dan tulang manusia di kuburan yang tidak bertanda dibawah lantai Gereja Katedral di Frombork, Polandia.
            Kerangka itu diyakini sebagai jasad Copernicus karena hasil penelitian menunjukkan tulang tersebut berasal dari orang yang meninggal di usia 70 tahun atau usia yang sama dengan saat Copernicus meninggal. DNA yang diambil dari gigi dan tulang juga cocok dengan rambut yang tertinggal di salah satu buku karangannya. Rsangka tengkorak dan tulkang itulah yang kemudian dibungkus kain kafan dan dimakamkan ulang  oleh Gereja Katolik di Polandia.
            Para pastur di Polandia kali ini mengubur ulang Copernicus sebagai [pahlawan. Prosesi pemakaman mengunakan tradisi setenpat dengan penberkatan menggunakan air suci.selanjutnya jasadnya dibawa menuju tempat dimana jasad Copernicus ditemukan oleh ilmuwan. Nisdan Copernicus dihiasi dengan gambar system tatasurya lengkap bergambar Matahari dengan enam planet yang mengelilinginya.
Nicolaus Copernicus adalah astronom abad ke-16 yang menemukan teori heliosentris yang menyatakan bahwa pusat tata surya adalah matahari. Teori tersebut sempat dianggap sesat okeh gereja karena menghilangkan bumi dan manusia dariposisi sentral dalam alam semesta.
            Penguburan kembali Copernicus merupakan salah satu bentuk keterbukaan gereja terhadap pengetahuan.



Daftar pustaka.
-                     Kompas.com
-                     Harian Tribun Lampung 24 mei 2010

duku

Duku

Duku diperbanyak dengan biji. Biji ini biasanya sengaja disemai atau dengan mengumpulkan cabutan semai yang tumbuh spontan di bawah pohon induk. Namun menunggu hingga pohon baru ini menghasilkan memakan waktu lama yaiutu dari 20 tahun hingga 25 tahun lamanya, dan kualitasnya belum temtu sama dengan kualitas induknya.
Cara lain yang cukup populker , yakni dengan mencangkok. Meskipun proses mencangkok ini memakan waktu yang relative lama yaitu 8 bulan hingga 9 bulan, namun pohon hasil cangkokan ini dapat berbuah pada umur sekitar dua tahun. Sayangnya cara ini memiliki kelemahan yaitu persentase kematian anakan cukup besar dan pertumbuhannya tidak begitu kuat. Perbanyakan secara modern yang kini banyak dilakukan adalah dengan sambung pucuk (grafting). Teknologi ini, memungkinkan sifat-sifat genetic batang atas anakan yang dihasilkan sama dengan induknya. Sementara waktu tunggu hingga menghasilkan buah dipersingkat sekitar 8 tahun. Anak hasil sambung pucuk ini juga lebuh kuat perakarannya, dari pada anakan hasil cangkokan.
Untuk memastikan benih duku bermutu, sebaiknya petani memperhatikan label sertifikasi benih yang menempel pada kemasan. Label ini berisi informasi tanggal sambung/perbanyakan, nama produsen penangkar benih dan jenis, serta varietas tanaman.
Umumnya duku akan panen sekali dalam setahun. Yakni, antara Desember sampai januari untuk duku komering. Sementara duku lampung, biasanya sebelum atau sesudahnya. Hal ini sesuatu  yang bagus. Karena dengan tidak samanyua waktu panen duku, duku lampung dap[at mengisi kekosongan dari duku yang beredar di pasaran sehingga dapat menguasai pasar. Duku asal Lampung, sebagian besar panen pada musim hujan.
Selain duku pasar Lampung kerap diselingi buah Langsat(menyerupai duku). Buah ini, panen dua kali setahun. Waktu panennya bervariasi untuk berbagai daerah. Sehingga di pasar-pasar induk buah,duku dapat diperoleh selama empat bulan. Duku menurut Herlin, memiliki kulit yang cepat berubah warna dalam empat sampai lima hari setelah di panen. Karenanya, diperlukan proses penyimpanan khusus. Yaitu dalam kamar pendingin dengan suhu 150 celcius dan kelembaban nisbi 85-90 persen, serta direndam dalam larutan Benomil. Jadi buah bias bertahan sampai dua minggu.
Sementara untuk mengurangi kerusakan dalam perjalanan, buah diuku sebaiknya dikemas dalam peti kayu atau kerranjang anyaman yang rapt seperti tikar. Ukuran kemasan sebaiknya sekitar 30x30x50x cm, dapat memuat duku sekitar 20kg per peti.






TINJAUAN PUSTAKA
TRIBUN LANGPUNG 24 MEI 2010