5.25.2010

duku

Duku

Duku diperbanyak dengan biji. Biji ini biasanya sengaja disemai atau dengan mengumpulkan cabutan semai yang tumbuh spontan di bawah pohon induk. Namun menunggu hingga pohon baru ini menghasilkan memakan waktu lama yaiutu dari 20 tahun hingga 25 tahun lamanya, dan kualitasnya belum temtu sama dengan kualitas induknya.
Cara lain yang cukup populker , yakni dengan mencangkok. Meskipun proses mencangkok ini memakan waktu yang relative lama yaitu 8 bulan hingga 9 bulan, namun pohon hasil cangkokan ini dapat berbuah pada umur sekitar dua tahun. Sayangnya cara ini memiliki kelemahan yaitu persentase kematian anakan cukup besar dan pertumbuhannya tidak begitu kuat. Perbanyakan secara modern yang kini banyak dilakukan adalah dengan sambung pucuk (grafting). Teknologi ini, memungkinkan sifat-sifat genetic batang atas anakan yang dihasilkan sama dengan induknya. Sementara waktu tunggu hingga menghasilkan buah dipersingkat sekitar 8 tahun. Anak hasil sambung pucuk ini juga lebuh kuat perakarannya, dari pada anakan hasil cangkokan.
Untuk memastikan benih duku bermutu, sebaiknya petani memperhatikan label sertifikasi benih yang menempel pada kemasan. Label ini berisi informasi tanggal sambung/perbanyakan, nama produsen penangkar benih dan jenis, serta varietas tanaman.
Umumnya duku akan panen sekali dalam setahun. Yakni, antara Desember sampai januari untuk duku komering. Sementara duku lampung, biasanya sebelum atau sesudahnya. Hal ini sesuatu  yang bagus. Karena dengan tidak samanyua waktu panen duku, duku lampung dap[at mengisi kekosongan dari duku yang beredar di pasaran sehingga dapat menguasai pasar. Duku asal Lampung, sebagian besar panen pada musim hujan.
Selain duku pasar Lampung kerap diselingi buah Langsat(menyerupai duku). Buah ini, panen dua kali setahun. Waktu panennya bervariasi untuk berbagai daerah. Sehingga di pasar-pasar induk buah,duku dapat diperoleh selama empat bulan. Duku menurut Herlin, memiliki kulit yang cepat berubah warna dalam empat sampai lima hari setelah di panen. Karenanya, diperlukan proses penyimpanan khusus. Yaitu dalam kamar pendingin dengan suhu 150 celcius dan kelembaban nisbi 85-90 persen, serta direndam dalam larutan Benomil. Jadi buah bias bertahan sampai dua minggu.
Sementara untuk mengurangi kerusakan dalam perjalanan, buah diuku sebaiknya dikemas dalam peti kayu atau kerranjang anyaman yang rapt seperti tikar. Ukuran kemasan sebaiknya sekitar 30x30x50x cm, dapat memuat duku sekitar 20kg per peti.






TINJAUAN PUSTAKA
TRIBUN LANGPUNG 24 MEI 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar